Senin, 19 Juli 2010

Makalah Kardiovaskular

Latar Belakang
Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks), diantara kedua paru, selaput yang mengintari jantung disebut pericardium, yang terdiri atas dua lapisan :
1. Pericardium parietalis yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru.
2. Pericardium viseralis yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang juga disebut epikardium.
Diantara kedua lapisan selaput tersebut, terdapat sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa. Cairan ini disebut cairan pericardium.
 Struktur Jantung
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan, yakni :
1. Lapisan luar disebut epikardium atau pericardium viseralis
2. Lapisan tengah merupakan lapisan berotot, disebut miokardium
3. Lapisan dalam disebut endokardium.
 Ruang-Ruang jantung

Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu ruang yang berdinding tipis disebut atrium(serambi), dan dua ruang yang berdinding tebal disebut ventrikal (bilik).
1. Atrium

a. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kavasuperior, vena kavainferior, serta sinuskoronarius yang berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan keventrikel kanan dan selanjutnya keparu.
b. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan selanjutnya keseluruh tubuh melalui aorta. Kedua atrium tersebut dipisahkan oleh sekat, dan disebut septum atrium.
2. Ventrikel
Permukaan dalam ventrikel memperlihatkan alur-alur otot yang disebut trabekula. Beberapa alur tanpak menonjol, yang disebut muskulus papilaris. Ujung muskulus papilaris dihubungkan dengan tepi daun katup atrioventrikuler oleh serat-serat yang disebut kordatendinae.
a. Ventrikel kanan
Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan keparu-paru melalui arteri pulmonalis.
b. Ventrikel kiri
Menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh malalui aorta .
Kedua ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.
 Katup-Katup Jantung

1. Katup atrioventrikuler

Oleh karena letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut atrio-ventrikuler. Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup, disebut katup trikustip.

2. Katup semilunar

 Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh darah ini dari ventrikel kanan.
 Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Kedua katup semilunar ini mempunyai bentuk yang sama, terdiri dari tiga daun katup yang simetris disertai penonjolan yang mengerupai corong yang dikaitkan dengan.

Menua (aging) adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya. Proses ini berlangsung terus menerus sepanjang hidup seseorang. Tidak seperti kondisi patologis, setiap manusia pasti akan mengalami proses menua. Aging sudah terprogram dalam genetic masing-masing individual, tapi vaktor eksternal sangat berperang dalam memodifikasi proses ini, sehingga proses menuapun berlangsung dengan tingkat kecepatan yang berbeda pada tiap orang. Hal inilah yang menjelaskan mengapa beberapa orang dapat tampak lebih tua/muda daari usia kronologisnya. Status kondisi fisik dan aktivitas seseorang dapat secara radikal mempengaruhi fungsi kardiofaskular saat dia tua.
Menua secara fisiologis ditandai dengan semakin menghilangnya fungsi dari banyak organ tubuh. Bersamaan dengan itu meningkat pula insiden penyakit seperti coronary arterial disease (CAD), penyakit-penyaki serebrovaskular, penyakit ginjal dan paru. Hal ini akan menyebabkan semakin cepatnya tubuh kehilangan fungsi-fungsi organnya.
Seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup dapat kita perkirakan juga akan adanya peningkatan pada prefalensi-prefalensi penyakit yang terjadi pada orang tua. Penyakit jantung pada orang tua merupakan masalah global yang sampai saat ini masih menjadi salah satu prioritas utama. Hal ini dikarenakan penyakit jantung adalah merupakan penyebab terbesar mortalitas, morbiditas dan disabilitas pada orang tua.

 Ketika Jantung Mulai Menua

Sungguh ironis memang, saat Negara kita dipusingkan dengan masalah pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat. Beberapa Negara maju justru dipusingkan dengan angka pertumbuhan penduduk yang mendekati nol. Hal ini memberikan fakta bahwa proporsi penduduk usia lanjut (manula) akan terus meningkat beberapa Negara seperti jepang, inggris dan Negara maju lainnya di eropa. Jumlah manula dinegara kita juga menunjukkan peningkatan dibandingkan decade sebelumnya.
Umumnya memahami penyakit kardiovaskuler pada kaum manula, perlu dibedakan antara proses perubahan yang memang terjadi alamiah pada penuaan dengan penyakit kardiovaskuler yang umum terjadi pada usia lanjut. Deteksi penyakit kardiovaskuler pada kaum manula sedikit memiliki banyak dimensi yang berbeda jika dibandingkan terhadap mereka yang relative usia muda.
Pendekatan yang penting dalam terapi pasien manula adalah mengutamakan perbaikan kualitas hidup pasien disbanding sekedar memperpanjang usia harapan hidup. Pasien manula itu rentan terhadap depresi, salah satunya depresi akan penderitaan yang didapat dari penyakit serta dari terapi yang melelahkan. Depresi itu sendiri akan mempersulit manajemen terapi pasien manula.
Ada banyak teori yang masih banyak ambigu tentang proses penuaan itu sendiri, tetapi yang pasti adalah setiap orang tidak akan luput dari proses yang satu ini dan semua orang akan mengalami penuaan dalam berbagai gradasi. Perubahan structural alamiah terkait penuaan juga terjadi pada orang jantung. Umumnya dengan derajat yang dapat ditolerir sehuingga fungsi kehidupan sehari-hari masih dapat dilakukan dalam kewajaran.
Jantung dan pembuluh darah yang menua alamiah dapat berupa pengapuran pada katup pembuluh darah utama (aorta), kekauan serta berkurangnya elastisitas pembuluh darah, fibrosis atau penggantian dengan jaringan ikat pada jalur konduksi listrik jantung maupun otot jantung dan juga berkurangnya ukuran bilik jantung kiri dikarenakan hipertrovi otot bilik jantung tersebut.
Disamping proses penuaan alamia yang berlangsung pada jantung dan pembnuluh darah, kaum manula juga rentang akan beberapa penyakit kardiovaskuler. Beberapa prosese patologis pada kardiovaskuler yang lazim dijumpai pada manula adalah hipertensi sistolik terisolasio, gagal jantung kongestif, penyakit jantung koroner serta ganguan irama jantung (aritnia).
Pembuluh darah manusia seiring dengan pertambahan usia akan menjadi lebih kaku, dan kadar kolestrol darah yang tinggi akan mempercepat proses tersebut. Kekakuan pembuluh darah inilah hyang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada manula. Tidak jarang terjadi manula adalah tekanan darah sistolk meninggi sementara tekanan darah diastolic justru menurun yang selanjutnya dikenal sebagai hipertensi sistolik terisolasi.
Seiring dengan kepekaan tubuh manula yang meningkat terhadap natrium (unsure dalam garam dapur) , maka sebaiknya diet renda garam di biasakan bagi hidangan sehari-hari. Permasalan lain seputar hipertensi adalah fleksibilitas persarfan otonom yang menurun pada kaum manula, sehingga perhatian lebih saat dan minum obat hipertensi karena dapat menyebabkan hipotensi orthostatic (tekanan darah turun mendadak saat mengubah posisi dari berbaring ke berdiri).
Salah satu penyebab paling banyak dari perawatan manula di rumah sakit adalah gagal jantung kongestif. Dilaporkan sekitar 1%. Manula manula menderita gagal jantung dan angka ini membengkak menjadi 10% padfa manula yang berusia 80 tahun atau lebih. Penyebab yang relative searing pada manula adalah kardiomiopati dilatasi dan penyakit jantung koroner. Gejala gagal jantung kongestis pada manula berfariasi dari berupa sesak nafas mendadak saat tidur malam sehingga penderita harus mencari sikap duduk untuk bernafas, bengkak pada kedua kaki atau bahkan hanya sekedar rasa mudah lelah. Jadi bisa ditebak bahwa pada gejala yang kurang nyata seperti rasa lelah semata, diagnosis terkadang terlewatkan.
Pennyakit jantung koronenr (PJK) juga merupakan ancaman nyata bagi manula, terutama mereka dengan diabetes miletus tidak terkontrol, memiliki profil lemak dan kolesterol darah yang jelek serta penyakit darah lainnya. PJK memang umumnya lebih banyak menyerang kaum Adam, tetapi pada usia lanjut, resiko terjadinya pada pria dan wanita kurang lebih sama besarnya karena factor menopausnya yang terjadi pada wanita akan meningkatkan resiko PJK.
Penyakit jantung lainnya yang sering dijumpai pada manula adalah gangguan irama jantung (aritmia). Aritmia dapat terjadi karena proses fibrosis dalam jalur koduksi saraf jantung maupun karena bekas kejadian lampau. Fibrilasi atrium merupakan jenis aritmia yang sering dijumpai pada manula dengan perkiraan sekitar 10% manula bahkan mencapai 15% pada usia 80 tahun keatas.
Pengenalan dan deteksi dini gejala penyakit jantung pada kaum manula mutlak diperlukan agar kualitas hidup dapat diupayakan seoptimal mungkin.


 Perubahan Fisiologis Jantung Akibat Penuaan

Proses menua akan menyebabkan perubahan pada system kardiovaskular. Akhirnya juga akan menyebabkan perubahan pada fisiologis jantung. Perubahan fisiologis jantung ini harus kita bedakan dari efek patologis yang terjadi karena penyakit lain. Seperti pada penyakit coronary arterial disease yang juga sering dengan meningkatnya umur.
Ada sebuah masalah besar dalam mengukur dampak menua terhadap fisiologis. Yaitu mengenai masalah penyakit laten yang terdapat pada lansia. Hal ini dapat dilihat dari prevalensi penyakit CAD pada hasil autopsi, dimana ditemukan lebih dari 60% pasien yang meninggal berumur 60 tahun atau lebih, mengalami 75% oklusi atau lebih besar, pada setidaknya satu arteri koronaria. Sedangkan pada hasil pendataan lain hanya tercatat hasil sekitar 20% pasien berumur >80 tahun yang secara klinis mempunyai manifestasi CAD. Jelas hal ini menggambarkan bahwa pada sebagian lansia, penyakit CAD adalah asimptomatik.




 Perubahan- Perubahan Yang Terjadi Pada Jantung

 Pada miokardium terjadi brown atrophy disertai akumulasi lipofusin (anging pigmen) pada serat-serat miokardium.
 Terdapat fibrosis dan klasifikasi dari jantung fibrosa yang menjadi rangka dari jantung. Selain itu katup juga klasifikasi dan perubahan sirkumferens menjadi lebih besar sehingga katup menebal. Bising jantung ( murmur ) yang disebabkan dari kekakuan katup sering ditemukan pada lansia.
 Terdapat pada penurunan daya kerja dari nodus sino-atrial yang merupakan pengatur irama jantung. Sel-sel dari nodus SA juga akan berkurang sebanyak 50%-75% sejak manusia berumur 50 tahun. Jumlah dari sel nodus AV tidak berkurang, tetapi akan terjadi fibrosis. Sedangkan pada berkas HIS juga akan ditemukan kehilangan pada tingkat seluler. Perubahan ini akan mengakibatkan penurunan denyut jantung.
 Terjadi penebalan dari jantung, terutama pada ventrikel kiri. Ini menyebabkan jumlah yang dapat ditampung menjadi lebih sedikit walaupun terdapat pembesaran jantung secara keseluruhan. Pengisian darah ke jantung juga melambat.
 Terjadi iskemia subendokardial dan fibrosis jaringan interstisial. Hal ini disebabkan karena menurunnya perfusi jaringan akibat tekanan darah diastolic menurun.

 Perubahan –perubahan yang terjadi pada pembuluh darah

 Hilangnya elastisitas dari aorta dari arteri-arteri besar lainnya. Ini menyebabkan meningkatnya resisstensi ketika vventrikel kiri memompa sehingga tekanan sistolik dan afterload meningkat. Keadaan ini akan berakhir dengan yang disebut “ Isolated aortic incompetence”. Selain itu akan terjadi juga penurunan dalam tekanan diastolic.
 Menurunnya respons jantung terhadap stimulasi reseptor beta-adregergik. Selain itu reaksi terhadap perubahan-perubahan barroreseptor dan komereseptor juga menurun. Perubahan respons terhadap barroreseptor dapat menjelaskan terjadinya Hipotensi Ostostatik pada manusia.

 Perubahan- Perubahan Yang Terjadi Pada Darah

Terdapat penurunan dari Total Body Water sehingga volume darah pun menurun. Jumlah Sel Darah Merah (Hemoglobin dan Hematokrit) menurun. Juga terjadi jumlah penurunan jumlah leukosit yang sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh. Hal ini menyebabkan resistensi tubuh terhadap infeksi menurun.

Tidak ada komentar: